MURATARA SK-Seorang Balita Asal Kelurahan Pasar Surulangun. Kecamatan Rawas ulu. Kabupaten Musi Rawas Utara ( Muratara), Butuh uluran tangan dermawan. Seorang balita usia 5(lima) bulan ini bernama M.Kahfi Al Ghifari.
Kondisi nya sangat memprihatinkan, pasalnya sejak lahir Balita ini hanya bisa menangis kesakitan akibat penyakit yang di derita nya, yakni sindrom Hidrosefalus. Penyakit yang ditandai dengan pembesaran tempurung kepala akibat menumpuknya cairan di dalam rongga otak.
Seorang warga yang merupakan tetangga korban, Ustad sakban, menuturkan bahwa Balita itu merupakan anak kelima dari lima bersaudara dari Zainal Abidin yang kesehariannya berprofesi sebagai buruh sadap karet.
Dia berharap, ada sejumlah pihak yang bisa ikut prihatin dan memperhatikan kondisi tetangganya itu.
“Mereka juga berobat, tapi alakadarnya karena memang ekonomi mereka terbatas. Kita harap ada yang peduli karena mereka itu saudara kita,”bebernya.
Ustad Sakban mengaku, sudah ada kunjungan langsung dari Perwakilan Pemerintah Daerah yakni wakil Bupati Muratara H.Devi Suhartoni ke kediaman M Kahfi Al Ghifari. Pemerintah berjanji akan membantu pengobatan mereka namun masih ada beberapa prosedur yang harus di lakukan.
Sementara itu, wakil Bupati Muratara H Devi Suhartoni menuturkan kondisi keluarga korban memang kesulitan biaya pengobatan akibat kemampuan ekonomi yang kurang. Dia menyimpulkan mayoritas pengidap sindrom Hidrosefalus diderita masyarakat yang ekonominya tidak mampu. Selain masalah virus, faktor penyebab sindrom itu bisa muncul akibat kurangnya asupan gizi dan vitamin saat anak dalam kandungan.
“Saya sudah kesana tadi pagi dan melihat langsung. Saya minta nanti kartu BPJS mereka di urus dulu dan ditanggung pemerintah. Itu mesti dioprasi karena ada pembengkakan dalam tempurung kepala,” ujarnya.
Untuk mengantisipasi sindrom Hidrosefalus di wilayah Muratara, tiap Puskesmas perlu difasilitasi alat USG, dengan alat USG pihak medis bisa melakukan deteksi dini bayi di dalam kandungan.
“Dengan alat ini dokter bisa menyarankan langkah sebelum lahiran. Seumpanya, dalam usia beberapa bulan saat USG ditemukan gejala dan bisa diantisifasi dengan beragam cara,” ucapnya.
Dokter lebih faham soal medis, jika diperlukan langkah ekstrim karena dianggap janin dalam kandungan sulit berkembang. Mungkin bisa di ambil langkah lainnya, tutupnya.
(Elda)