Sumateraklik.com – Aksi solidaritas Menuntut keadilan atas tewasnya Almarhum Hermanto yang direncanakan Aliansi Mahasiswa Berkemajuan lubuklinggau hari ini gagal terlaksana, senin 21 Februari 2022.
Aliansi mahasiswa yang tergabung sebelumnya HMI,GMNI, KAMMI, IMM (Cipayung plus), Brigade 98, Sapma PP, PMT , PKN Sumsel, APEM dan PERMAHI ternyata tidak dihadiri oleh organisasi mahasiswa Cipayung plus.
Rencana awal aksi tersebut dihadiri oleh sembilan organisasi kepemudaan akan bergabung dalam aksi Hari ini Senin 21 Februari 2022 ternyata gagal.
Meski tanpa Cipayung plus, Permahi, PMT, Brigade98 beserta pemuda Lubuklinggau awalnya tetap bergerak untuk melakukan aksi namun saat berada dititik kumpul berseteru dengan aparat kepolisian sebelum menuju ke Mapolres Lunuklinggau.
Pihak Mapolres menyampaikan bahwasanya aksi ditunda besok (Selasa 22 Februari 2022) info yang didapat dari pihak Mapolres Lubuk linggau bahwa kelompok mahasiswa Cipayung plus melakukan penundaan aksi hingga Selasa pada pukul 10.00 wib.
Menurut Syarif Koordinator Lapangan Cipayung plus mengatakan benar bahwa sanya aksi hari ini ditunda sampai besok Selasa pukul 10.00 wib,
“Dikarenakan di Mapolres lagi ada kegiatan pisah sambut antara Kapolres lama dengan Kapolres yang baru, jadi kita tidak etis ada kegiatan kita demo,” ujar Syarif.
Ditempat yang sama ketua Permahi Lubuklinggau Hindayat menyampaikan ada pihak Polres mendatangi mereka dan menyampaikan penundaan aksi hingga besok Selasa 22 Februari 2022.
“Pihak Polres mendatangi kami di GOR tempat titik kumpul massa aksi untuk menyampaikan penundaan aksi kerena kelompok cipayung plus sudah berkoordinasi dengan pihak Polres Lubuklinggu.
Tidak adanya koordinasi antar kelompok Cipyung plus dan Permahi dan lainnya membuat Permahi kecewa, pasalnya mereka tetap berjalan sesuai rencana karena tidak tahu jika ada pembatalan aksi.
“Pihak Cipayung plus tidak ada kordinasi terkait pembatalan aksi jadi kami kecewa dengan kawan kawan Cipayung plus, kami dari permahi tetap konsisten kumpul di GOR pada siang ini,”jelas Hidayat
Sempat terjadi cekcok mulut antara Permahi, PMT, brigade 98 beserta tokoh pemuda lubuklinggau terkait permintaan penundaan dari pihak kepolisian.
“kami dari pihak Permahi sepakat bersama sama bergabung dalam aliansi mahasiswa berkemajuan, tetapi pembatalan pada aksi hari ini senin itu tidak berkordinasi dengan pihak Permahi, PMT maupun brigade 98. Artinya putus komunikasi tidak satu komando, seharusnya korlap hadir dan jelaskan kepada kita semua dsini”,Kata dia.
Dia menjelaskan bahwa sudah mencoba mencari informasi kepada rekan-rekan Cipayung plus mengenai kejelasan aksi namun tidak di respon hingga siang Massa sudah di titik kumpul.
“Sangat disayangkan aksi hari ini tidak terjadi padahal kawan pemuda mahasiswa sudah siap aksi solidaritas untuk almarhum”,tutupnya.