Musi Rawas Utara – Kepala Desa Belani diduga memprovokasi masyarakat untuk menekan PT. Bara Sentosa Lestari (BSL) setelah PT. Petrosea, kontraktor baru di wilayah tambang, mulai melakukan perekrutan tenaga kerja secara mandiri.
Diketahui, Kepala Desa Belani Shandy Hermanto juga merupakan pemilik PT. Sinar Bumi Pertiwi (SBP), perusahaan outsourcing tenaga kerja di Kabupaten Musi Rawas Utara. Langkah PT. Petrosea ini diduga membuat Kepala Desa berang Diduga karena merasa kehilangan potensi keuntungan dari bisnis outsourcingnya.
Setelah melakukan Aksi Demontrasi pada 13 Januari yang lalui, Masyarakat Desa Belani yang dikabarkan juga akan melakukan aksi demo di PT.BSL pada tanggal 21, 22 dan 23 januari 2025 kemudian juga merencanakan Aksi pada tanggal 27,28 dan 29 januari 2025.
Rencana demo itu dibenarkan oleh Intelkam Polres Musi Rawas Utara Day.
“Benar adanya surat pemberitahuan aksi dari masyarakat Desa Belani. Meski demikian, aksi yang direncanakan batal,”ungkap Day, Intelkam Polres Muratara saat dikonfirmasi pada kami 30 januari 2025.
Hal ini menimbulkan spekulasi bahwa aksi tersebut memang diarahkan oleh pihak tertentu untuk menekan PT. Petrosea agar tetap menggunakan tenaga kerja dari perusahaan milik Kepala Desa.
Berdasarkan surat resmi bernomor 140/322/Pemdes-BLN/I/2025, pertanggal 9 Januari 2025, Pemerintah Desa Belani meminta PT. BSL dan PT. Petrosea menghentikan mobilisasi alat berat hingga berbagai permasalahan sosial diselesaikan. Aliansi Pemuda Silampari Bersatu (APSB) menilai bahwa surat tersebut dilayangkan sebagai bentuk tekanan terhadap perusahaan agar tunduk pada kepentingan Kepala Desa.
Sejumlah pihak menilai tindakan Kepala Desa Belani tidak hanya berpotensi menyalahgunakan wewenang, tetapi juga bisa berdampak negatif terhadap iklim investasi di daerah.
“Jika kita analisa, diduga terjadinya penyalahgunaan wewenang oleh Oknum Kepala Desa yang duga faktor dari terancam berkurangnya keuntungan dari bisnis outsourcing Kades itu sendiri. Seharunya campur tangan pemerintah desa dalam perekrutan tenaga kerja hanya bersifat fasilitatif, bukan qsebagai alat tekanan demi keuntungan pribadi,” cetus Alam Budi dari APSB.
Apalagi kita tahu bahwa Pemerintah Daerah Muratara pernah berstatemen bahwa siap mendukung Perusahaan untuk berinvestasi dan berkontribusi di Muratara, artinya tindakan yang dilakukan oleh Oknum Kepala Desa ini berbanding terbalik dengan Pemerintah Daerah Muratara,ujarnya.
Berdasarkan pantauan dilapangan bahwa PT.Petrosea ini merekrut karyawan dengan mengutamakan masyarakat lokal Muratara. Selain itu PT.Barasentosa Lestari juga dikenal sebagai salah satu perusahaan yang aktif dalam berkontribusi terhadap masyarakat baik itu di bidang pendidikan, pembangunan, kesehatan, ekonomi dan sosial lainnya.
(Tim)