Sumateraklik.com, Palembang – Seperti dilansir dari berita yang dimuat di Televisi Korea Selatan beberapa hari lalu dan diangkat oleh content creator atau youtuber pada chanel Korea Reomit dimana memuat pemberitaan dan penjelasan tentang tindak penyalagunaan tenaga kerja, yang dalam hal tersebut dilakukan oleh oknum kapal China kepada Anak Buah Kapal (ABK) dari Indonesia.
Seperti diketahui telah memakan beberapa korban jiwa lantaran pekerjaan yang tidak manusiawi dimana mereka bekerja 18 jam perhari, diberi minum dari air laut sedangkan ABK dari China minum air dari tanah disamping itu ternyata mereka pun hanya digaji Rp.180.000 perbulan dan masih banyak lagi perbuatan yang tidak bisa dibenarkan yang mereka lakukan kepada Tenaga Kerja Indonesia disana.
Direktur Eksekutif Indonesia Public Administration Center (IPAC) Arrahman Syafebri yang saat di bincangi awak media melalui handphone mengatakan, bahwa apa yang telah terjadi di kapal China seperti pemberitaan hari-hari ini betul-betul memilukan dan tidak manusiawi.
“Saya khawatir apabila pemerintah tidak serius dalam menanggapi dan menangani kasus ini maka akan berakibat menjadi bola panas bisa-bisa hal yang tidak kita inginkan terjadi berupa pembalasan dari rakyat kepada pekerja China yang ada di Indonesia, dan kita juga tahu bahwa sekarang sedang ada kecemburuan sosial di tengah Masyarakat akibat orang China masuk berhamburan ke Indonesia,” katanya, Sabtu (09/05).
Lanjutnya, disini mereka mendapatkan pekerjaan dan di gaji dengan gaji yang layak sedangkan warga Negara kita terpaksa bekerja di luar lantaran tidak ada lowongan di Negeri sendiri dan na’as digaji hanya 180.000 ribu perbulan dan yang lebih menyedihkan mereka tidak akan pernah bisa kembali lagi ke Tanah Air karena sudah di kubur di tengah laut.
“Oleh karena itu demi kita bersama saya meminta Pemerintah untuk menanggapi dengan tegas dan serius perkara tersebut,” tegasnya.
Ia juga turut berduka cita dengan korban penyalahgunaan tenaga kerja yang berujung hilangnya beberapa nyawa yang dilakukan oleh kapal China tersebut, apalagi dua diantaranya Ari dan Sepri merupakan warga OKI Sumatera Selatan.
“Saya turut berduka cita mendalam untuk para korban, semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran,” Harapnya.
Terakhir Mantan Aktivis Mahasiswa ini juga meminta kepada Pemerintah untuk berlaku bijaksana dan memperhatikan rakyatnya.
“Saya meminta kepada Pemerintah Republik Indonesia untuk berlaku bijaksanalah dan perhatikanlah Rakyat, jadikanlah ini sebagai pembelajaran, kalau bukan Pemerintah sebagai Pemimpin yang mempelopori rasa saling melindungi dan mendukung sesama anak Bangsa maka Indonesia akan seperti ini terus ada jurang pemisah antara sesama anak bangsa, ” Pintanya Tegas.
Akibatnya kita menjadi lemah dan diinjak-injak oleh Bangsa lain padahal kita ini adalah Bangsa yang besar dan hebat yang memiliki berbagai macam sumberdaya untuk menjadi Negara yang disegani.
“Saya pun berharap kepada masyarakat untuk tetap tenang dan bersama-sama mengawal kasus ini, karena kejadian yang semacam ini bisa kembali berulang dan bisa menimpa siapa saja namun tetap saja kita yang terluka Bangsa Indonesia,” tutupnya.
(Rls)