Muratara, SumateraKlik.Com – Ratusan Aliansi Mahasiswa Muratara dengan nama Aliansi Mahasiswa Bergerak melakukan unjuk rasa, diperkirakan terdiri 8 Kampus yang bermacam-macam daerah, namun sangat disayangkan tidak gubris oleh Pemerintah Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) yang dalam hal ini Bupati Muratara, H Syarif Hidayat, Rabu(6/5).
Banyaknya persoalan-persoalan yang jangal, bergejolak mengenai penyaluran dana covid-19 di wilayah Kabupaten Muratara, dengan mengakat dasar kemanusian mereka mengelar aksi di depan kantor Bupati Muratara.
Bercucuran Keringat dan air mata, apa lagi pada saat ini kita sedang menjalankan ibadah puasa berjam-jam (3 jam lebih) aksi unjuk rasa di lakukan namun tidak di gubris oleh Bupati Muratara.
Rustam Supardjo selaku korlap Aksi menyampaikan, kami berangkat daripada kegelisahan masyarakat dan kita bersama, aksi ini merupakan hasil dari kajian-kajian ilmiah kita Mahasiswa terkait banyaknya regulasi-regulasi yang janggal, maka dari itu kita sepakat untuk aksi demo dengan unjuk rasa di depan Kantor Bupati Muratara.
“Aliansi Mahasiswa Muratara bergerak Meminta pemkab Muratara untuk lebih transparan terkait dana covid-19, meminta pemkab Muratara lebih memperhatikan tenaga medis, meminta pemkab Muratara untuk lebih bersinergi dalam penanganan covid-19,”jelasnya.
Selain itu, perlu kami sampaikan kepada seluruh masyarakat Muratara kita pastikan “AKSI” ini tidak di tunggangi oleh elit politik manapun.
“Pemerintah memanggil 3(tiga) perwakilan Mahasiswa yang demo untuk audience, Kami nyatakan kami tidak mau jika hanya perwakilan, kami ingin pemerintah menemui kami di depan kantor bukan di ruangan, kami hanya ingin menyampaikan aspirasi tidak mengajak ribut atau membuat kekacauan di Pemda ini”, cetusnya.
Unjuk rasa kami hari ini tidak di indahkan oleh Pemerintah Muratara, hingga kami pulangpun tidak ada petinggi yang bersedia mendengarkan aspirasi kami mahasiswa,bebernya.
Untuk itu, aksi ini tidak sampai disini, kami akan gelar aksi besar-besaran, kami turun atas dasar kemanusiaan bukan kepentingan pribadi ataupun kelompok, tukasnya.
Unjuk rasa yang di koordinatori oleh Rustam yang di gelar di Halaman kantor Bupati Muratara berakhir dengan damai Walaupun “TIDAK DIGUBRIS” Oleh Pemerintah Muratara.
Menurut pantau di lapangan tidak satupun pejabat tinggi Muratara yang menemui para mahasiswa di depan kantor Bupati Muratara, baik Bupati, Sekda, Maupun Assisten padahal salah satu pejabat tinggi tersebut ada di tempat. (Ilham)